
batampos – Lebih dari 92 persen jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci tercatat telah menerima kartu Nusuk. Data terbaru yang diterima Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyebutkan, hingga Sabtu (24/5), total 147.748 kartu Nusuk telah didistribusikan ke jemaah.
“Kalau dirata-rata untuk setiap syarikah, lebih 92 persen jemaah yang saat ini di Tanah Suci sudah menerima kartu Nusuk,” jelas Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.
Ia menambahkan, dari total 160.094 jemaah yang sudah berada di Arab Saudi, hampir seluruhnya telah tercatat secara resmi dan siap melaksanakan seluruh rangkaian ibadah.
Saat ini, tinggal sekitar 11 hari lagi menuju puncak ibadah wukuf di Arafah yang dijadwalkan berlangsung pada 5 atau 6 Juni 2025. Pergerakan massal menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjadi salah satu fase paling krusial dalam operasional haji.
Dengan tingkat distribusi Nusuk yang semakin mendekati 100 persen, PPIH optimistis seluruh jemaah Indonesia akan bisa bergerak secara tertib dan aman.
“Proses akselerasi terus berjalan. Setiap hari kita juga menggelar rapat evaluasi bersama Kementerian Haji Saudi dan syarikah untuk memastikan progres distribusi,” imbuh Nasrullah.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan delapan syarikah penyedia layanan, yaitu Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah (Sana Mashariq), Rifad, Mashariq Mutamayyizah (Rakeen Mashariq), Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
Kartu Nusuk memiliki peran vital. Tanpa kartu ini, jemaah tidak akan bisa mengakses area-area penting seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Sebagai langkah percepatan, PPIH membentuk operation room khusus untuk memantau akselerasi, menunjuk penanggung jawab di setiap sektor dan daerah kerja (daker), serta menyiapkan sistem pelaporan digital berbasis kloter.
“Setiap hari, ketua kloter mengupdate jumlah dan nama jemaah yang belum mendapatkan Nusuk agar kita koordinasikan dengan syarikah,” jelas Nasrullah.
Dengan sistem pelaporan yang terintegrasi ke Siskohat, progres distribusi bisa dimonitor secara real-time oleh seluruh tim layanan.
Tak hanya berbentuk fisik, kartu Nusuk juga sudah dapat diakses dalam bentuk digital melalui aplikasi Tawakkalna. Dengan fitur ini, jemaah bisa mengunduh kartu langsung di ponsel masing-masing, sehingga risiko kehilangan kartu fisik dapat diminimalkan.
Inovasi digital ini diyakini akan semakin meningkatkan kenyamanan dan efisiensi pelayanan, terutama pada fase-fase sibuk menjelang puncak haji.
Keberhasilan distribusi Nusuk juga tak lepas dari upaya sinkronisasi data yang dilakukan PPIH dan pemerintah Indonesia dengan Kementerian Haji Arab Saudi.
Selisih data yang sempat terjadi akibat dinamika di embarkasi, seperti perubahan peserta akibat sakit atau batal berangkat, sudah diselesaikan dengan mekanisme penguncian data 17 jam sebelum penerbangan.
Dengan kesiapan yang semakin matang, pemerintah berharap seluruh jemaah Indonesia dapat menjalani puncak ibadah haji dengan tertib, aman, dan khusyuk. (*)
Sumber: JP Group
Artikel Info Haji, 92 Persen Jemaah Haji Indonesia Sudah Pegang Kartu Nusuk, Persiapan Wukuf Kian Matang pertama kali tampil pada News.
Artikel Info Haji, 92 Persen Jemaah Haji Indonesia Sudah Pegang Kartu Nusuk, Persiapan Wukuf Kian Matang pertama kali tayang di batampos.co.id.