
batampos – BP Batam terus menggencarkan pendekatan langsung ke kawasan industri sebagai bagian dari strategi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada Senin (2/6), Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Djemy Fary Francis, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Tunas Prima, Kabil. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda kunjungan ke 31 kawasan industri yang tersebar di Batam.
Kunjungan itu menjadi langkah awal membangun komunikasi yang lebih terbuka dan responsif antara BP Batam dan pelaku usaha. Pihaknya ingin mendengar langsung aspirasi dan persoalan yang dihadapi tenan di lapangan, agar dapat segera ditindaklanjuti dengan solusi konkret.
“Kami mendapat tugas dari Bapak Presiden untuk mengoptimalkan sektor strategis seperti kawasan industri, galangan kapal, dan logistik sebagai pilar ekonomi nasional. Maka kami datang ke sini untuk menyapa langsung, berdialog, dan menyerap masukan,” ujar dia.
Menurut Fary, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi Batam tahun 2025 sebesar 7,35 persen. Untuk itu, sinergi antara pemerintah pusat, BP Batam, dan dunia usaha mutlak diperlukan.
“Kawasan industri memiliki peran besar dalam menyokong capaian tersebut. Karena itu, kami berharap pelaku usaha bisa turut berkontribusi aktif,” katanya.
Dalam dialog bersama pelaku industri, sejumlah isu strategis seperti ketersediaan lahan, perizinan, hingga infrastruktur penunjang menjadi sorotan. BP Batam tidak hanya hadir untuk mendengar, tetapi juga untuk merancang langkah tindak lanjut yang terukur dan terjadwal.
“Kami ingin membangun tata kelola kawasan industri yang modern, terintegrasi, dan berorientasi pada percepatan investasi. Dan itu hanya mungkin jika komunikasi dua arah dengan para pelaku usaha terus diperkuat,” kata Fary.
Direktur Tunas Grup, Albert, mengapresiasi langkah proaktif BP Batam. Ia menilai pendekatan yang dilakukan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan membuat pelaku usaha merasa diperhatikan.
“Upaya seperti ini tentu akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi Batam. Kami siap mendukung program yang telah dirancang BP Batam,” katanya.
Kawasan Industri Tunas Prima sendiri merupakan salah satu kawasan yang aktif menopang sektor manufaktur dan logistik di Batam. Sejumlah perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut memiliki orientasi ekspor dan memberikan kontribusi terhadap neraca perdagangan nasional.
Sebelumnya, BP Batam juga telah mengunjungi Kawasan Industri Batamindo dan Panbil, dua kawasan industri besar yang telah lama menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Total sebanyak 31 kawasan akan menjadi sasaran program jemput bola ini sepanjang tahun 2025. (*)
Reporter: Arjuna
Artikel BP Batam Jemput Bola ke Kawasan Industri, Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7,35 Persen pertama kali tampil pada Metropolis.
Artikel BP Batam Jemput Bola ke Kawasan Industri, Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7,35 Persen pertama kali tayang di batampos.co.id.