batampos– Demam berdarah dengue (DBD) di Karimun masih terus mengalami peningkatan. Hanya saja, untuk pasien yang membutuhkan darah untuk pengobatan DBD, tidak bisa menggunakan persediaan darah yang sudah berhari-hari.
Wakil Ketua PMI Kabupaten Karimu, M Firdaus yang dikonfirmasi Batam Pos, Selasa (13/5) mengatakan, untuk persediaan darah di PMI saat ini mencukupi, karena dalam beberapa hari lalu banyak yang melaksanakan donor darah. ”Kebutuhan darah rata-rata dalam satu bulan di Kabupaten Karimun sebanyak 300 kantong,” ujarnya.

sedang donor darah beberapa waktu lalu. f.ist
Namun, katanya, jika persediaan darah tersebut digunakan untuk mendapatkan trombosit guna keperluan mengobati pasien DBD sudah tidak bisa. Kecuali kalau digunakan untuk keperluan lain masih bisa. Jika untuk mendapatkan trombosit, maka darah yang diperlukan itu darah segar dan akan langsung diproses untuk mendapatkan trombositnya.
BACA JUGA: Selama April 2025, RSUD Muhammad Sani Tangani 25 Kasus DBD, Dua Meninggal
”Sesuai laporan yang kami dapatkan, hari ini kebutuhan untuk trombosit, termasuk rekan saya Rodiansah yang merupakan anggota DPRD membutuhkan 10 kantong trombosit dan termasuk warga Kecamatan Tebing 10 kantong.
Dan, alhamdulillah sudah ada yang mendonorkan darahnya tadi untuk bisa diolah trombositnya,” papar anggota DPRD dari PKB ini.
Hanya saja, sambung Firdaus, alat pengolah darah menjadi trombosit yang ada di PMI ini terbatas. Yakni, hanya satu jumlahnya dan dalam sekali proses hanya bisa menghasilkan 4 kantong trombosit dan juga butuh waktu dalam memprosesnya.
Alat untuk mengolah darah segar menjadi trombosit itu juga bukan milik PMI. Melainkan, pinjaman dari RSUD Muhammad Sani.
”Harapan kita alat untuk mengolah trombosit di PMI itu bisa lebih banyak lagi. Hanya saja, kondisi keuangan yang belum memungkinkan. Meski demikian, pihaknya berencana akan menggandeng organisasi sosial yang ada di Kepri untuk mengupayakan alat pengolah trombosit bisa bertambah di PMI karimun. Termasuk juga mengusulkan bantuan ke PMI Pusat,” ungkapnya.
Direktur RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, dr Dedi Abrianto yang dihubungi secara terpisah menyebutkan, sejak awal bulan sampai saat ini sudah menangani 12 orang pasien yang terkena DBD.
”Rinciannya 7 orang sudah pulang dan sampai hari ini (Selasa) masih ada 5 orang yang mendapatkan perawatan. Terdiri dari 2 orang dewasa dan 3 orang anak,” jelasnya.
Untuk kondisi kelima pasien yang terkena DBD, sambung Dedi, dalam keadaan stabil. Yang terpenting, dia mengingatkan jika ada keluarga yang menderita sakit demam, maka agar segera dibawa berobat.
Hal ini untuk mendeteksi dini dan sekaligus mencegah DBD. Jangan sampai terlambat agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. (*)
Reporter: Sandi P
Artikel DBD Meningkat, Mesin Pengolahan Trombosit PMI Terbatas pertama kali tampil pada Kepri.
Artikel DBD Meningkat, Mesin Pengolahan Trombosit PMI Terbatas pertama kali tayang di batampos.co.id.