
batampos – Pemerintah Kota Batam terus memperkuat upaya pengendalian HIV/AIDS dengan memperluas akses layanan kesehatan, terutama pemberian terapi antiretroviral (ARV) dan obat pencegah HIV, pre-exposure prophylaxis (PrEP).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam untuk menekan laju infeksi baru, terutama di kalangan populasi berisiko tinggi.
Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan bahwa ketersediaan layanan ARV dan PrEP kini sudah merata di berbagai fasilitas layanan kesehatan, baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit.
“Saat ini, layanan PrEP dan ARV tersedia di delapan puskesmas dan empat rumah sakit di Batam. Masyarakat bisa mengaksesnya secara terbuka dan gratis, terutama yang masuk dalam kelompok risiko tinggi,” ujar Didi, Jumat (9/5).
Sejumlah puskesmas yang menyediakan layanan tersebut di antaranya adalah Puskesmas Lubuk Baja, Sekupang, Tanjung Uncang, Sei Panas, Batu Aji, Baloi Permai, Kampung Jabi, dan Tanjung Sengkuang. Adapun layanan serupa juga tersedia di RS Elisabeth Batam, RSUD Embung Fatimah, RS Budi Kemuliaan, dan RS Awal Bros Batam.
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang sangat efektif jika dikonsumsi secara rutin oleh individu yang belum terinfeksi tetapi memiliki risiko tinggi tertular. Hingga awal Mei 2025, sebanyak 285 warga Batam tercatat telah memulai penggunaan PrEP sebagai langkah protektif.
“PrEP adalah salah satu metode pencegahan paling efektif yang sudah digunakan di berbagai negara. Sementara bagi mereka yang sudah terinfeksi, terapi ARV akan menekan jumlah virus dalam tubuh dan mengurangi risiko penularan,” jelas Didi.
Selain memperluas akses layanan, Dinkes Batam juga gencar melakukan skrining HIV sebagai langkah deteksi dini. Sepanjang Januari hingga April 2025, pihaknya telah melakukan skrining kepada 3.637 orang. Hasilnya, ditemukan 193 kasus baru HIV.
“Kelompok sasaran skrining adalah populasi kunci dan rentan, seperti pasien tuberkulosis, pengguna narkoba suntik, dan pekerja seks. Kami menargetkan total 15.686 orang akan menjalani skrining sepanjang tahun ini,” ungkapnya.
Berdasarkan data Dinkes, jumlah pengidap HIV/AIDS yang telah menerima pengobatan ARV secara kumulatif mencapai 3.552 orang. Dari jumlah itu, 199 di antaranya baru memulai terapi pada 2025.
Langkah pencegahan dan pengobatan ini menjadi bagian penting dalam menekan rantai penularan HIV/AIDS di Batam. Dinkes Batam terus mendorong masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri dan memanfaatkan layanan yang tersedia.
“Kami ingin memastikan setiap warga yang berisiko tinggi bisa mendapat akses pengobatan dan pencegahan secara cepat dan tanpa stigma. Dengan pendekatan ini, kami berharap angka penularan baru dapat ditekan secara signifikan,” tutup Didi. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra
Artikel Strategi Kunci Tekan Laju HIV/AIDS, Akses PrEP dan ARV Makin Luas di Batam pertama kali tampil pada Metropolis.
Artikel Strategi Kunci Tekan Laju HIV/AIDS, Akses PrEP dan ARV Makin Luas di Batam pertama kali tayang di batampos.co.id.